Senin, 22 September 2014

Pendakian Rinjani 3 (Menggapai puncak Dewi Anjani) 3726 mdpl

 "Maka, Nikmat tuhan-Mu yang manakah yang engkau dustakan" (QS Ar-Rahmaan:13)
Awalnya kami berencana untuk melakukan pendakian menuju Puncak tertinggi Rinjani (3726 mdpl) pada tengah malam hari agar sampai di atas bisa melihat keindahan sunrise seperti pendaki lainnya, tapi menurut kami itu sudah terlalu mainstream :p , sehingga kami memutuskan untuk mendaki menuju puncak pada pagi hari saja. <--- Alasan :D
Well, Sebenarnya kami memutuskan untuk mendaki pada pagi hari dikarenakan kondisi fisik teman teman sangat kelelahan dengan perjalanan panjang nonstop (pesawat-bus-kapal) dari Ternate menuju Lombok selama 2 hari dan juga angin yang kencang pada malam hari menjadi pertimbangan kami lainnya.

Huaaah,,, Pukul 5.00 Wita, saya sudah bangun tidur lebih dahulu dari teman teman yang masih mendengkur dengan enaknya. Saya beranjak dari sleeping bag  sembari membuka resleting tenda yang berkapasitas 4 orang ini yang kenyataannya diisi oleh 6 orang -_-". Ternyata masih gelap dan sangat dingin diluar sana. Saya kembali ke pangkuan sleeping bag dan bergumul dengan ipod kesayangan yang baru dibeli :*
Pukul 6.00 Wita, saya kembali menengok keluar tenda, dan ternyata matahari sudah mulai menyinari lereng pepohonan kaki puncak Rinjani. Saya langsung beraksi mengabadikan keindahan sunrise puncak plawangan sembalun dan keindahan danau segara anak dengan ipod touch 5 yang kualitas fotonya patut diperhitungkan.

sunrise di puncak plawangan sembalun











hello from rinjani

pemandangan indah danau segara anak


amazing rinjani
Pukul 10.00 Wita, Setelah mengisi perut dan membereskan peralatan, kami mulai mendaki menuju puncak tertinggi 3726 mdpl. Cuaca yang mulai panas dan tanjakan pasir halus membuat tenaga cepat terkuras . Kondisi jalur pendakiannya cukup membuat lutut bergetar, satu kali melangkah kedepan tapi dua kali terseret kebelakang -_-' 


tanjakan pertama
kondisi jalur dengan tanah berpasir
Setelah 30 menit mendaki, kami sampai di pepohonan rindang yang merupakan pohon terakhir, yang artinya medan selanjutnya tanpa perlindungan dari sengatan matahari.. Sebagian besar dari tim beristirahat disini, sedangkan saya bersama seorang teman lainnya melanjutkan perjalanan ke atas.

pemandangan puncak plawangan sembalun

Selang waktu 10 menit mendaki, saya terkejut dengan pemandangan yang saya saksikan. Pemandangan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Maha Besar Tuhan dengan segala ciptaan dan KekuasaanNya. Keindahan Danau Segara Anak di bawah sana membuat perasaan melayang dan tak henti henti bersyukur kepadaNya, karena bisa menyaksikan indahnya ciptaanNya...
Tapiii,,,,
spechless :')







letter E
Tapi......
Perjuangan berat baru saja dimulai..... 
Saya lupa untuk mengambil air mineral yang ada di rombongan belakang. Mereka tak kunjung menampakkan muka, sedangkan kerongkongan sudah mulai kering. Saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan harapan teman yang ada di depan mempunyai pasokan air mineral.
Tantangan letter E yang katanya beratpun berhasil saya lewati tanpa meminum sedikitpun air.:D

Akhirnya saya bisa menyusul dua orang teman yang sudah terdahulu, dengan harapan meminta beberapa tetes air untuk membasahi kerongkongan yang dan air liur yang tak bisa ditelan lagi, -_-"
Ternyata.....
Air mineral yang mereka punya hanya tersisa setengah botol aqua kecil saja, mereka berdua berharap besar kepada tim yang tertinggal di belakang sama seperti pemikiran saya. Tak membuang waktu saya  langsung meneguk sedikit demi sedikit. 
Kemudian kami sepakat untuk mengatur langkah agar mendaki secara bersamaan ditengah cuaca yang semakin panas. Kami mengakali kelelahan dengan berfoto,, yaitu saat sudah mulai kelelahan, kami berfoto ria dulu sejenak, begitu seterusnya sampai akhirnya tiba di tanjakan terakhir.
dua teman terdahulu

daratan di atas awan



Di tanjakan yang terakhir ini, kami mulai terpisah. Saya memutuskan untuk melanjutkan pendakian, sementara mereka berdua istirahat tiduran di bawah terik sinar matahari dan beralaskan batu batu kerikil .
Waktu menunjukkan pukul 12.30 Wita, artinya saya sudah menempuh pendakian selama 2 jam 30 menit. Saya melanjutkan mendaki sembari berfoto foto disaat mulai kelelahan dan begitu seterusnya.
Tanjakan Terakhir
negeri di atas awan
Dan Akhirnya,,,
Setelah mendaki selama 3 jam 30 menit, saya berhasil menaklukkan puncak Rinjani.. yeaayyy
Sujud sukur langsung saya haturkan untuk keindahan dan kebesaran ciptaan Tuhan.
Ini adalah gunung pertama yang saya taklukkan, dengan tanpa pengalaman sebelumnya. Memang benar kata pepatah,
"Kita tidak akan pernah tahu atau bisa sebelum kita mencobanya"

kawah lama

maluku satu darah

tim 1 dan 2

damn! I love Indonesia

subhanallah

tambahkan kata kata anda sendiri

negeri di atas awan




Setelah 1 jam menikmati pemandangan yang sangat sangat indah ini, saya bersama yang lain memutuskan untuk kembali turun ke puncak plawangan..
Dengan cara berlari menuruni lereng Rinjani, saya hanya membutuhkan waktu 1 jam lebih untuk sampai di puncak plawangan.. Jangan ditiru hhaha,,, 
Sayangnya dari 17 orang yang mendaki hanya 7 orang diantara kami  yang berhasil mencapai puncak tertinggi 3726 mdpl (meter di atas permukaan laut). Mereka yang lainnya , mundur dan kembali, dikarenakan patah semangat dengan alasan takut terkena dehindrasi .. 
Yaaa.... Ternyata air mineral yang mereka bawa sudah habis duluan sebelum mencapai tanjakan Letter E,, sungguh sebuah pelajaran agar menghemat air dan membawanya masing masing, bukan dititipkan atau hanya sekedar meminta kepada teman yang membawa air..

TIPS
- bawalah air untuk kebutuhan pribadi secukupnya
- jangan boros meminum air mineral
- jangan lupa berdoa
- berfoto rialah untuk menghilangkan kelelahan . its works :D


2 komentar: