Senin, 14 September 2015

Sensasi terbang bersama Susi Air dari Ambon ke Banda Neira

Huyeaaah...
Akhirnya kembali menorehkan kata demi kata, foto demi foto di blog yang sudah berdebu ini...
Semangat yang awalnya meluap luap untuk berbagi dikalahkan oleh kata "nanti, nanti dan nanti". Penundaan yang berujung kemalasan untuk mengasah skill tulis menulis dan asa berbagi pengalaman kepada sesama. :D

Sebagai postingan pembuka, saya ingin berbagi pengalaman merasakan sensasi saat terbang dengan pesawat dengan kapasitas hanya 10 orang saja. yaitu menggunakan pesawat Susi Air. Pesawat mungil ini biasanya terbang ke tempat tempat dengan landasan pacu yang pendek atau ke daerah daerah yang intensitas penerbangannya masih kurang. 

Pesawat Susi Air yang saya tumpangi ini adalah dengan rute penerbangan Ambon - Banda Neira. Beberapa bulan belakangan pesawat yang disubsidi pemerintah ini memiliki jadwal yang tidak pasti saat terbang, dikarenakan faktor cuaca yang menggangu penerbangan menuju kepulauan Banda. Dan saat membeli tiket belum tentu kita mendapatkan tiketnya, dikarenakan kursinya yang terbatas dan jadwalnya yang tidak setiap hari. Jadi alangkah baiknya kita memesan satu sampai dua bulan sebelum keberangkatan. Penerbangan ke kepulauan banda dari ambon sendiri memiliki jadwal 3-2-3-2 setiap bulannya. Dengan artian, pada minggu pertama terbang tiga kali seminggu dan pada minggu kedua hanya dua kali seminggu dan begitu selanjutnya pada minggu berikutnya. Minggu pertama dan ketiga  yaitu pada hari senin,rabu, jumat sedangkan minggu kedua dan keempat hanya pada hari senin dan rabu.
tempat bagasinya :D
Perlu diperhatikan bagi para penumpang, saat pelaporan check in, berat badan kita akan ditimbang terlebih dahulu dan bagasi dibatasi hanya 10kg, kalau bagasinya kelebihan berarti barang anda harus dikeluarkan sebagian dan dikasih kepada yang membutuhkan.. hmmm eh ada penambahan biaya maksudnya :p
ready captain??
jreeengg... Wow, saat saya menaiki pesawat kecil ini perasaan menjadi sangat excited dikarenakan duduk langsung di belakang om pilot bule dan melihat semua aktivitas mereka dari cara hidupin pesawat hingga menerbangkannya. wow.. Dari awal saya memperhatikan mereka mengutak atik puluhan tombol yang akan membawa kita terbang di ketinggian beribu ribu kaki di atas permukaan laut banda yang terkenal sangat dalam. woww... saya norak sekali hha 
tipsnya, saat boarding, segerakan untuk menjadi penumpang pertama yang naik pesawat
hmmm berasa jadi pilot
everything okay capt?
Dua orang yang berperan sebagai pilot dan co-pilot ini keduanya merupakan warga asing. Saya masih bertanya tanya sampai sekarang berapa gaji yang dibayarkan oleh ibu Susi untuk mereka. karena harga tiket Ambon - Banda yang disubsidi menjadi hanya 300rb an dan hanya 10 kursi penumpang ini bisa menutupi biaya operasional pesawat. hmmm.
Saya duduk bersebelahan dengan turis dari rusia. saat berbincang bincang, ternyata dia merupakan seorang Freediver spearfishing (penyelam bebas yang memburu ikan dengan cara menombak pakai alatnya). Pengucapan dalam bahasa inggrisnya ternyata lebih parah dari saya, hanya 50 persen dari perkataannya yang dapat dimengerti :p . Dia sudah 5 kali ke Banda dan tujuannya hanya untuk menombak ikan. alat yang dia bawapun tak tanggung tanggung. Sangat lengkap seperti seorang Profesional.
Belakangan dia pulang lebih awal dikarenakan ikan di Banda lagi kurang banyak, dia hanya tinggal 2 hari di Banda Neira untuk kemudian melanjutkan perburuannya di daerah Indonesia lainnya.
laut banda
pramugarinya tidak ada :))
Lama penerbangan dari Ambon menuju Banda Neira selama 1 jam 30 menit. Di sepanjang perjalanan kita akan diuguhkan dengan indahnya laut Banda dari ketinggian ribuan kaki di atas permukaan laut.
Kepulauan Banda sendiri memiliki banyak pulau. Bandar udara terletak di pulau Neira.
@ilhamarch
pengen mencet salah satu tombolnya :p
Waktu terbaik untuk mengunjungi Banda Neira adalah pada bulan Maret dan April kemudian pada bulan Oktober sampai akhir tahun. Kondisi laut yang tenang, Cuaca yang cerah dan curah hujan yang rendah.

private jet yo

Sebenarnya kursi ini terisi penuh sesuai reservasi, akan tetapi tidak terisi penuh dikarenakan beberapa penumpang lanjutan dari jakarta mengalami delay saat akan terbang ke ambon. jadi yang terisi hanya 9 penumpang. hanya kami dan dua orang penumpang tambahan. Berasa seperti naik private jet haha..
laut banda nan dalam
lets take a wefie captain :D
Saat mendarat di Banda Neira sempatkan untuk berfoto bersama pilot asingnya, tidak bakalan nolak om pilotnya, karena pilotnya juga suka foto foto kok :D

Untuk melakukan reservasi tiket dari Ambon ke banda bisa menghubungi perwakilan Susi Air Ambon +62 811 2127147 saat jam kerja. Sedangkan untuk rute sebaliknya bisa menghubungi nomor telpon pemilik penginapan vita di banda Neira yaitu bapak alan +62 812 47067099 .
I am United
welcome to Banda Neira
bersambung ke tulisan berikutnya tentang Keelokan alam dan kedamaian di kepulauan Banda yang bikin kita betah untuk tinggal berlama lama.
.................................................







Senin, 17 November 2014

Menjelajahi indahnya pulau Lelei, Guraici, Gunange. Si "Crystal Water" Halmahera Selatan

Keindahan Maluku Utara tidak akan habis habisnya kalau dijelajahi. Sungguh sangat banyak tempat indah di kepulauan ini dan sebagian besar belum terlalu dikenal oleh wisatawan lokal Indonesia maupun mancanegara, karena kurangnya promosi yang tepat untuk membuatnya menjadi tujuan untuk berlibur. Kali ini kami berkesempatan menjelajahi penggalan keindahan itu di Halmahera Selatan. Tepatnya di pulau Lelei, Guraici dan sekitarnya. Kami yang tergabung dalam komunitas Instameet Ternate (pengguna jejaring sosial Instagram Ternate) bertekad untuk mempromosikan surga di selatan Ternate ini agar semakin banyak wisatawan yang melancong ke wilayah Maluku Utara, Khusus kali ini Pulau Lelei, Guraici dan sekitarnya.
matahari terbenam di pulau Lelei

pesona gugusan pulau di menara pandang pulau Lelei





































Pulau Lelei dan Guraici terletak di Selatan pulau Halmahera di kepulauan Kayoa tepatnya masuk wilayah Kayoa Barat. Kepulauan ini terletak di garis khatulistiwa, sehingga suhu disini cukup membuat kulit anda cepat "hangus". Untuk mencapai kepulauan ini dari Ternate ada dua alternatif yang dapat ditempuh. Pertama dengan menyewa speed boat di Ternate dengan tarif 5 juta Rupiah dengan lama perjalanan sekitar 3 jam. Kedua dengan menaiki kapal reguler setiap dua minggu sekali dengan jadwal keberangkatan setiap rabu dan jumat pukul 8 pagi dari pelabuhan Bastiong dengan tarif 80k Rupiah selama 5 jam perjalanan. Karena kami mempunyai budget yang pas pasan jadi kami memilih alternatif kedua untuk mencapai pulau ini. Dengan uang 80k Rupiah kita sudah mendapatkan tiket menuju surga Guraici lalu sebungkus nasi untuk sarapan serta tempat untuk tidur di bagian tengah kapal. Perlu diperhatikan, sebaiknya naiklah dari awal agar mendapatkan tempat tidur kosong di dalam kapal.
Lokasi Lelei dan Guraici , sumber google
Perjalanan ke kepulauan Guraici dan Lelei dengan kapal SS bajoe 2 terbilang cukup menyenangkan. Berangkat dari pelabuhan bastiong pukul 8.30 pagi kami disuguhkan dengan pemandangan indah Gunung Gamalama dan Tidore. Lalu pemandangan deretan pulau Mare, Moti yang akan memanjakan mata anda selama dua jam pertama.
on the sea Lelei
Setelah menempuh dua jam perjalanan, kejutan dimulai. Kapal yang kami tumpangi dihampiri oleh puluhan ekor lumba lumba.. Dan ini merupakan pengalaman baru bagi saya melihat gerombolan lumba lumba di laut bebas dan mungkin pengalaman yang biasa disaksikan oleh awak kapal setiap menuju Lelei. Puluhan lumba lumba ini bermain dan berpacu dengan kapal yang berjalan cukup lambat ini. Mereka bergantian berloncat ria dan bersilang silangan di bawah kapal. Seolah ini adalah upacara penyambutan untuk kita yang akan berkunjung ke pulau Lelei serta Guraici. :D
Sekitar 20 menit bermain mempertontokan keahlian mereka bermanuver dan berloncatan, mereka lalu hilang tak terlihat lagi dibuih buih yang ditinggalkan kapal. Sungguh hewan yang cerdas.
kerumunan lumba-lumba
lumba-lumba pun menyapa kami
Tak terasa perjalanan sudah ditempuh hampir selama 4jam, terlihat pulau dengan gradasi laut yang indah semakin mendekat. Ternyata ini adalah pulau persinggahan pertama sebelum berlabuh di Lelei. Pulau ini bernama Laigoma, yang didiami oleh puluhan anggota keluarga. Kapal akan bersandar dipulau ini selama kurang lebih 30 menit untuk aktivitas bongkar muat barang yang dibawa dari Ternate.
persinggahan pertama pulau laigoma
Di laigoma kita akan menyaksikan kejernihan air laut dengan gradasi biru tua dan biru muda yang memukau. Dan aroma garis Khatulistiwa sudah bisa mulai terasa disini. Cuaca yang sangat panas membuat anda akan mencari tempat berlindung dari sengatan matahari.
dermaga pulau laigoma
aktivitas nelayan laigoma
crystal water yoo
diujung penantian :D
Perjalananan dilanjutkan menuju pulau persinggahan berikutnya yaitu pulau Gunange. Gunange jika diartikan kedalam bahasa indonesia berarti semut merah besar. Mungkin di pulau ini terdapat banyak sarang semut besar tersebut sehingga dinamakan pulau Gunange. 
Pulau Gunange ini memiliki pemandangan pantai yang sangat indah dibandingkan pulau sebelumnya. Pasir putih yang membentang dan air yang jernih seakan memanggil anda untuk menceburkan diri bercumbu dengan laut disana.
persinggahan kedua di pulau gunange
crystal water, agaiiiiiin..
Selama 30 menit kapal berlabuh disini anda akan merasa tidak puas dan ingin untuk menjelajahi pulau ini. Dilain waktu kami akan kembali kesini dan mengalokasikan waktu khusus untuk menjelajahi indahnya pulau Semut Merah ini. Bercumbu dengan jernihnya laut dan pasir putihnya.
groufie dulu biar seru
di ujung penantian kedua, haha
Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 5 jam dari Ternate dengan menyinggahi pulau Laigoma dan pulau Gunange, kami sampai ditujuan sesungguhnya, Pulau Lelei. Dan benar, ini sesuai dengan ekspektasi saya sebelumnya. Saya melihat keindahan pulau ini dari handphone teman saya yang pernah kesini. Lautnya nan biru serta jernih membuat saya tak sabar ingin memulai petualangan di pulau ini dan sekitarnya.
Akhirnya,, pulau Lelei



Rabu, 05 November 2014

Menjelajahi Pulau Dodola, Morotai. "Maldives"nya Indonesia

Siapa yang tidak kenal dengan Maldives atau Maladewa. Negara kepulauan yang terletak di samudera Hindia ini memiliki pemandangan yang sangat indah di tiap tiap pulaunya. Memiliki Resort resort terbaik di dunia dan juga dikenal dengan pulau yang memiliki titik tertinggi paling terendah di dunia.Tapi untuk liburan ke Maladewa tidaklah murah, tarif resort dan transportasi yang mahal membuat tidak semua orang indonesia yang bisa menikmati keindahannya.
Nah, di pulau Morotai provinsi Maluku Utara kita bisa menikmati sepenggal keindahan seperti yang tersaji di Maladewa. Tepatnya di pulau Dodola yang berjarak 30 menit menaiki speed boat. Pulau dengan pasir putih halus yang membentang sangat panjang akan memanjakan anda saat berkunjung kesini.
Pulau dodola, Morotai. Indonesia
 
Untuk menuju ke pulau Dodola dari kota Ternate ada tiga rute dan alternatif transportasi yang dapat digunakan. Pertama dengan pesawat cessna dengan keberangkatan Ternate-Morotai setiap hari senin, selasa, dan rabu  begitu pula sebaliknya dari Morotai dengan tarif 280k yang lama perjalanan 45 menit, Kemudian dilanjutkan dengan menyewa speed boat dari kota Daruba Morotai menuju pulau Dodola. Kedua yaitu dengan menggunakan kapal dari pelabuhan Ahmad yani Ternate dengan keberangkatan setiap hari jumat malam dan rabu malam dengan tarif 150k dengan lama perjalanan 8-9 jam. Dan juga dilanjutkan dengan menyewa speed boat menuju pulau dodola. Ketiga yaitu dengan cara naik kapal ferry (30k) atau kapal cepat (50k) dari kota Ternate menuju Sofifi di pulau Halmahera selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan travel (100k) menuju kota Tobelo dengan waktu 3-4 jam, kemudian dilanjutkan dengan speedboat atau kapal cepat (150k) selama 2 jam menuju Morotai. Tapi rute ini cukup menguras tenag, waktu dan uang.
Tarif penyewaan speed boat dari morotai menuju Dodola biasanya berkisar 500k-1jt rupiah tergantung besar dan tujuan lain yang akan dituju, alternatif lain bisa menggunakan perahu kecil dengan mesin atau katinting dengan tarif 300-500k Rupiah.

Sesampainya di Dodola anda akan melihat dua gugusan pulau yang disambungkan oleh hamparan pasir putih nan lembut, halus sehalus bubuk susu.
Apabila terjadi air pasang maka akan terpisah menjadi dua pulau yaitu Dodola kecil dan dodola besar. begitupun sebaliknya, jika terjadi air surut maka akan menyambung menjadi satu daratan indah pulau Dodola
pulau dodola besar
pasir di pulau dodola

Pulau dodola yang tak berpenghuni ini menjadi tujuan wisata favorit akhir pekan bagi wisatawan lokal yang tinggal di seputaran halmahera utara, baik dari Morotai sendiri ataupun dari kota Tobelo. Di Dodola terdapat beberapa cottages yang disewakan oleh pemerintah daerah Morotai, tarifnya yaitu 300k per cottage. Kita dapat menyewanya dengan menghubungi kantor parisiwata di kota Daruba Morotai. Tapi perlu diketahui yaitu tidak terdapat jaringan listrik disini, tetapi signal telepon seluler masih tersedia.
hallo from dodola


Dengan berjalan kaki sekitar 15 menit dari dodola besar kita akan sampai di Dodola kecil. Kita akan dimanjakan dengan gradasi laut yang begitu indah serta sentuhan pasir putih yang sangat lembut. Serta anda juga akan ditemani panasnya sengatan terik matahari


Senin, 03 November 2014

Keceriaan Ternate Color Run 2014

Untuk pertama kalinya Color Run dihelat di kota Ternate, terdapat lebih dari 1000 orang peserta yang ikut bergabung menyemarakkan even yang terbilang cukup menyenangkan ini.
Even Color Run sendiri pertama kali diselenggarakan di Tempe, Arizona, Amerika Serikat pada bulan Januari 2012. Kemudian berkembang pesat keseluruh kota kota besar di dunia. Di Color Run, lari 5K saat ini tidak sekedar menjadi olahraga saja tetapi bisa dibilang menjadi trend dan sesuatu yang keren dan harus diikuti oleh remaja muda masa kini karena disini kita tidak hanya berolah raga lari saja tetapi juga “bermain-main dengan warna”, sesuai dengan temanya yang diusung " The Happiest 5K in the world"

Dengan membayar uang sebesar 100k Rupiah kita akan mendapatkan kaos unik beserta kacamata, handbrand, patch number dan id card yang digunakan untuk mengambil bubuk warna warni sebelum memulai Color Run.

Di kota Ternate, event ini diselenggarakan di lapangan Salero. Tepat pukul 07.00 pagi Waktu Indonesia timur peserta dilepas untuk memulai lari dengan jarak 5 kilometer. Rute yang dilewati yaitu dimulai dari lapangan salero kemudian mengarah ke jalan Sultan Khairun kampung Makassar, lalu berbelok ke jalan samping Ternate Mall dan tembus di jalan pahlawan Revolusi dilanjutkan melewati jalan Masjid Almunawwar dan berakhir kembali di Lapangan Salero. 

Terdapat beberapa spot untuk bermain dengan warna warni yang disediakan oleh penyelenggara Ternate Color Run. Di spot spot tersebut kita akan dilempar dengan berbagai macam warna, yaitu kuning, hijau, ungu, merah. Disinilah letak keseruan even lari ini karena kita akan berebut dilempar dan melempar satu sama lain. 

Setelah sampai di garis finish lapangan Salero, acarapun dilanjutkan dengan live Disk Djokey (DJ), dance party, dance callengges, serta yang paling pamungkas penyemprotan warna warni kepada seluruh peserta. Sungguh sangat menyenangkan.. Hidup sehat dengan cara yang menyenangkan bersama dengan teman teman, keluarga dan orang terkasih. :)

Dibawah ini adalah foto foto dan video saya bersama komunitas instameet Community kota Ternate dan sekitarnya. para kumpulan penggila instagram..

Video Ternate Color Run 2014
Foto Foto keceriaan Ternate Color Run 2014








Jumat, 31 Oktober 2014

Menikmati indahnya Kepulauan Rempah Rempah dari puncak tertinggi Maluku Utara


Kie Matubu, itulah nama puncak dari gunung lancip mirip piramida ini. Tapi masyarakat Maluku Utara lebih mengenal gunung ini dengan nama gunung Tidore, karena terletak di pulau Tidore. Dengan ketinggian 1730 meter di atas permukaan laut, menjadikan puncak gunung ini merupakan titik tertinggi di Provinsi Maluku Utara.
pemandangan gunung Tidore dan Maitara dari Ternate


Walau dengan tinggi yang tak begitu menjulang, Tapi pemandangan yang disuguhkan dari puncak gunung Tidore tidak kalah dengan gunung gunung yang ada di pulau Jawa. Dari puncak tidore kita bisa melihat dengan jelas keindahan pulau Ternate beserta Gunung Gamalama yang menjulang indah didampingi pulau kecil ciamik yang berada di tengah tengah pulau Ternate Tidore yang bernama pulau Maitara.
I feel Freeeeeee!
Saat malam hari kita bisa melihat gemerlap cahaya di kaki gunung Gamalama. Sangat dianjurkan untuk melakukan pendakian pada pertengahan bulan, yakni pada bulan penuh, sehingga kita bisa melihat dengan jelas pemandangan sekitarnya dibantu cahaya rembulan yang terang benderang.
ketika bulan purnama
Di sisi selatan, pemandangan tak kalah indah juga tersaji membentang. Tiga pulau indah, (Mare, Moti, Makian) yang berjejeran. Sedangkan disisi barat, terlihat gugusan pulau Halmahera, jailolo, sofifi dan sekitarnya. Semua pemandangan itu akan memanjakan mata anda selama berada di puncak Kie Matubu.
Pulau Mare, Moti, Makian

Pendakian menuju puncak Tidore dapat ditempuh dengan waktu lebih kurang 4 jam dari Desa terakhir Gurabunga. Desa Gurabunga yang berada di kelurahan Gurabung sendiri dijuluki kampung diatas awan, karena udaranya yang cukup dingin dan seringkali ditutupi kabut. Sebelum memulai pendakian kita harus meminta izin kepada "sohi" atau Kepala Lurah Gurabunga, tak ada retribusi yang harus dibayarkan untuk melakukan pendakian melainkan kita hanya akan mendapat nasihat berupa larangan larangan yang harus dihindari pada saat berada di Puncak Tidore. itu saja..

tampak desa Gurabunga di daratan tinggi Tidore
Apabila anda hanya punya waktu terbatas mengunjungi Ternate dan berkeinginan untuk melakukan pendakian gunung Tidore, anda bisa melakukan pendakian dalam satu hari.
Hal yang harus anda lakukan adalah memulai perjalanan dari Ternate pada pagi hari sekali dengan menyewa speed boat dari pelabuhan bastiong menuju pelabuhan Rum Tidore, tarifnya sekitar 100k. ini bertujuan agar anda dapat kembali ke Ternate pada sore harinya. Perjalanan dari Ternate Tidore hanya ditempuh dengan waktu 7 menit. Alternatif lain apabila menggunakan kendaraan pribadi anda dapat menggunakan jasa penyebrangan ferry, tapi jadwal keberangkatannya jam 7pagi dan lama perjalanan 45 menit membuat waktu anda yang sempit akan tersita.
Dari pelabuhan Rum perjalanan dilanjutkan menuju Terminal Soa sio dengan angkutan umum, tarifnya 10 k, alternatif lain anda bisa menyewa langsung mobil untuk langsung ke Gurabunga, tarifnya berkisar 150rb. lama perjalanan dari Rum menuju Soa sio adalah 45 menit. Sedangkan dari Soa sio menuju Gurabunga berkisar 20 menit.
bonusnya tidak banyak loh, hha
Setelah meminta izin anda dapat langsung melakukan pendakian menuju puncak Tidore. Pertama tama anda akan melewati perkebunan cengkeh dan pala, cukup membingungkan apabila baru pertama kali. Karena banyaknya jalan yang bercabang, jalur warga untuk berkebun. Komoditas utama mata pencarian masyarakat disini di lereng gunung ini adalah Tomat, cengkeh dan pala. Sepanjang jalur pendakian anda akan dimanjakan dengan aroma cengkeh dan pala.

kota soa sio
Lebih kurang 4 jam pendakian akan anda tempuh dengan  medan kemiringan yang cukup membuat betis anda berdenyut denyut.
Uniknya Gunung ini adalah anda akan langsung sampai pada puncak tertingginya dan bisa langsung mendirikan tenda. Ya, anda mendirikan tenda pada puncaknya. Tak perlu lagi untuk bangun pada malam hari dan kembali mendaki seperti gunung gunung di Jawa.
kawah yang sudah tak aktif lagi
Gunung Tidore terakhir meletus pada tahun 1800an. dan sekarang sudah tidak aktif lagi. kawahnya yang sedalam kurang lebih 100m sudah banyak ditumbuhi pohon pohon besar. Mungkin juga ada anaconda yang bersarang dibawah sana, haha.. 
yeeahh,,