Senin, 17 November 2014

Menjelajahi indahnya pulau Lelei, Guraici, Gunange. Si "Crystal Water" Halmahera Selatan

Keindahan Maluku Utara tidak akan habis habisnya kalau dijelajahi. Sungguh sangat banyak tempat indah di kepulauan ini dan sebagian besar belum terlalu dikenal oleh wisatawan lokal Indonesia maupun mancanegara, karena kurangnya promosi yang tepat untuk membuatnya menjadi tujuan untuk berlibur. Kali ini kami berkesempatan menjelajahi penggalan keindahan itu di Halmahera Selatan. Tepatnya di pulau Lelei, Guraici dan sekitarnya. Kami yang tergabung dalam komunitas Instameet Ternate (pengguna jejaring sosial Instagram Ternate) bertekad untuk mempromosikan surga di selatan Ternate ini agar semakin banyak wisatawan yang melancong ke wilayah Maluku Utara, Khusus kali ini Pulau Lelei, Guraici dan sekitarnya.
matahari terbenam di pulau Lelei

pesona gugusan pulau di menara pandang pulau Lelei





































Pulau Lelei dan Guraici terletak di Selatan pulau Halmahera di kepulauan Kayoa tepatnya masuk wilayah Kayoa Barat. Kepulauan ini terletak di garis khatulistiwa, sehingga suhu disini cukup membuat kulit anda cepat "hangus". Untuk mencapai kepulauan ini dari Ternate ada dua alternatif yang dapat ditempuh. Pertama dengan menyewa speed boat di Ternate dengan tarif 5 juta Rupiah dengan lama perjalanan sekitar 3 jam. Kedua dengan menaiki kapal reguler setiap dua minggu sekali dengan jadwal keberangkatan setiap rabu dan jumat pukul 8 pagi dari pelabuhan Bastiong dengan tarif 80k Rupiah selama 5 jam perjalanan. Karena kami mempunyai budget yang pas pasan jadi kami memilih alternatif kedua untuk mencapai pulau ini. Dengan uang 80k Rupiah kita sudah mendapatkan tiket menuju surga Guraici lalu sebungkus nasi untuk sarapan serta tempat untuk tidur di bagian tengah kapal. Perlu diperhatikan, sebaiknya naiklah dari awal agar mendapatkan tempat tidur kosong di dalam kapal.
Lokasi Lelei dan Guraici , sumber google
Perjalanan ke kepulauan Guraici dan Lelei dengan kapal SS bajoe 2 terbilang cukup menyenangkan. Berangkat dari pelabuhan bastiong pukul 8.30 pagi kami disuguhkan dengan pemandangan indah Gunung Gamalama dan Tidore. Lalu pemandangan deretan pulau Mare, Moti yang akan memanjakan mata anda selama dua jam pertama.
on the sea Lelei
Setelah menempuh dua jam perjalanan, kejutan dimulai. Kapal yang kami tumpangi dihampiri oleh puluhan ekor lumba lumba.. Dan ini merupakan pengalaman baru bagi saya melihat gerombolan lumba lumba di laut bebas dan mungkin pengalaman yang biasa disaksikan oleh awak kapal setiap menuju Lelei. Puluhan lumba lumba ini bermain dan berpacu dengan kapal yang berjalan cukup lambat ini. Mereka bergantian berloncat ria dan bersilang silangan di bawah kapal. Seolah ini adalah upacara penyambutan untuk kita yang akan berkunjung ke pulau Lelei serta Guraici. :D
Sekitar 20 menit bermain mempertontokan keahlian mereka bermanuver dan berloncatan, mereka lalu hilang tak terlihat lagi dibuih buih yang ditinggalkan kapal. Sungguh hewan yang cerdas.
kerumunan lumba-lumba
lumba-lumba pun menyapa kami
Tak terasa perjalanan sudah ditempuh hampir selama 4jam, terlihat pulau dengan gradasi laut yang indah semakin mendekat. Ternyata ini adalah pulau persinggahan pertama sebelum berlabuh di Lelei. Pulau ini bernama Laigoma, yang didiami oleh puluhan anggota keluarga. Kapal akan bersandar dipulau ini selama kurang lebih 30 menit untuk aktivitas bongkar muat barang yang dibawa dari Ternate.
persinggahan pertama pulau laigoma
Di laigoma kita akan menyaksikan kejernihan air laut dengan gradasi biru tua dan biru muda yang memukau. Dan aroma garis Khatulistiwa sudah bisa mulai terasa disini. Cuaca yang sangat panas membuat anda akan mencari tempat berlindung dari sengatan matahari.
dermaga pulau laigoma
aktivitas nelayan laigoma
crystal water yoo
diujung penantian :D
Perjalananan dilanjutkan menuju pulau persinggahan berikutnya yaitu pulau Gunange. Gunange jika diartikan kedalam bahasa indonesia berarti semut merah besar. Mungkin di pulau ini terdapat banyak sarang semut besar tersebut sehingga dinamakan pulau Gunange. 
Pulau Gunange ini memiliki pemandangan pantai yang sangat indah dibandingkan pulau sebelumnya. Pasir putih yang membentang dan air yang jernih seakan memanggil anda untuk menceburkan diri bercumbu dengan laut disana.
persinggahan kedua di pulau gunange
crystal water, agaiiiiiin..
Selama 30 menit kapal berlabuh disini anda akan merasa tidak puas dan ingin untuk menjelajahi pulau ini. Dilain waktu kami akan kembali kesini dan mengalokasikan waktu khusus untuk menjelajahi indahnya pulau Semut Merah ini. Bercumbu dengan jernihnya laut dan pasir putihnya.
groufie dulu biar seru
di ujung penantian kedua, haha
Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 5 jam dari Ternate dengan menyinggahi pulau Laigoma dan pulau Gunange, kami sampai ditujuan sesungguhnya, Pulau Lelei. Dan benar, ini sesuai dengan ekspektasi saya sebelumnya. Saya melihat keindahan pulau ini dari handphone teman saya yang pernah kesini. Lautnya nan biru serta jernih membuat saya tak sabar ingin memulai petualangan di pulau ini dan sekitarnya.
Akhirnya,, pulau Lelei




aktivitas nelayan di pulau Lelei
Setelah memijakkan kaki di pulau ini, hal yang pertama kami lakukan adalah mencari homestay dan villa yang tampak dari atas kapal sebelum berlabuh barusan. Salah seorang warga di dekat pelabuhan menunjukkan arah dimana villa itu berada. Kami menemukan beberapa homestay di dekat pelabuhan, tetapi mereka tampak bingung dan mengatakan tarifnya 300k untuk per orang. Sontak saya kaget karena yang saya tahu tarifnya tak lebih dari 150k dan itupun untuk kamar yang bisa diisi beberapa orang. kami melanjutkan berjalan kaki menuju Villa, kurang lebih 15 berjalan dari pelabuhan. untuk tarif villa yaitu 300rb per kamar. Karena salah seorang dari kami merupakan cucu dari tetuah adat pulau Lelei maka kami mendapatkan tempat berlindung di Villa ini secara cuma cuma alias gratis. hhe.. Hanya saja kondisi Villa villa ini kurang terawat, bahkan beberapa dari villa ini tidak layak huni karena sangat kotor, berantakan seakan sudah ditinggal bertahun tahun padahal secara arsitektur masih cukup kokoh dengan tipe rumah panggung. Ya semenjak Festival Guraici tidak diadakan lagi pada tahun ini membuat vila vila ini tidak terawat dengan baik. 
Festival Guraici dihelat setiap bulan Juli. Tapi semenjak pergantian gubernur baru, festival ini berhenti begitu saja. Festival Guraici menampilkan tarian tarian daerah, island hopping, kontes memancing dan lain sebagainya.
yakin gak mau mancing disini?
pemandangan yang biasa di dermaga ini
Pulau Lelei ini dihuni kurang lebih 200 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 800 orang. Mayoritas kegiatan penduduk disini ada melaut, jadi harga ikan disini sangat murah.  Aktivitas yang akan selalu kita temui disini adalah sebagian warga dan juga anak anak kecil setiap pagi sampai malam hari melakukan aktivitas memancing ikan di dermaga depan Villa. Kita dapat membelinya jika mau atau bisa mencobanya sendiri. sangat mudah, dengan menyentak nilon  diantara ribuan ikan kecil, dam dapat. saya jamin anda akan ketagihan memancingnya.
salah satu villa yang disewakan
Pulau Lelei memiliki menara pandang dengan tinggi kurang lebih 25 meter. Dari menara ini anda dapat menyaksikan pemandangan 360 derajat di sekeliling Pulau Lelei. Anda dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam dari menara ini. Menara ini dapat ditempuh dengan menaiki anak tangga selama 15 menit dari Villa.
pemandangan dari menara pandang Lelei

I feel Freeeeee
Kita dapat melihat dengan jelas gradasi laut yang amat cantik, crystal water yang membuat mata tak mau berkedip, aktivitas nelayan, serta pemandangan pulau Guraici dan sekitarnya yang mirip pemandangan pulau pulau kecil di Raja ampat.
betapa indahnya gradasinya
crystal water tampak dari menara pandang
kelihatan pulau Guraici dan pulau lainnya dari sini
Hati hati saat akan menaiki anak tangga besi menara ini. Jika anda beramai ramai, alangkah baiknya menaikinya satu persatu karena saya jamin beberapa teman anda akan gemetaran saat menaikinya. seperti pengalaman saya bersama teman teman saya yang rata rata harus saya pompa semangatnya untuk naik keatas beramai ramai untuk narsis bersama. haha.
lepaskan rasa takutmu seperti wanita ini
kami bersama dan kami berbahagia
Ohya, saya lupa untuk membeberkan makanan yang tersedia disini. Disini tidak terdapat warung makan, jadi untuk makan kita bisa meminta tolong warga untuk membuatkannya. Rata rata makanan disini lauknya adalah ikan. bisa ikan bakar atau goreng tergantung kemauan.
Listrik di pulau ini hanya menyala pada pukul 6 sore sampai jam 12 malam. dan juga signal telepon seluler disini hanya ada di tempat tertentu. Serta di pulau ini anda tidak akan bisa mengakses internet.
sunset dari menara pandang
Pada keesokan harinya anda bisa melanjutkan petualangan menuju Pulau Guraici dan island hopping ke pulau di sekitarnya. Pulau Guraici berasal dari kata Gura = kebun, ici = kecil, atau yang berarti kebun kecil. Pulau ini memang kecil, kita bisa mengelilingi pulau ini dengan cukup berjalan kaki selama 5 menit.
Untuk menuju pulau ini kita bisa menyewa katinting atau perahu kecil bermesin dengan sewa 250-300k (kontak ami, 082346236792) selama sehari penuh. Dengan biaya tersebut kita bisa mengelilingi pulau pulau sekitar lalu snorkeling dan berenang dengan Manta.
pulau Guraici
indahnya pulau Guraici
Sebelum memulai island hopping sebaiknya anda membawa bekal makanan untuk perjalanan selama sehari penuh. biasanya kita akan ditawarkan makanan ikan bakar saat di pulau, tapi sebelumnya kita harus membeli perlengkapan untuk bakar bakar ikan seperti tomat, rica atau cabe, sagu, pisang, nasi dan bahan lainnya. Semuanya bisa anda dapatkan di dekat pelabuhan, banyak warga yang menyediakannya. Sedangkan untuk ikan, mereka menangkapnya dengan jaring atau memancingnya, dan kita akan ikut merasakan keseruan menangkap ikan itu dengan awak katinting.

perahunya melayang :D
jernihnya bikin ingin berenang
putri duyung tersasar :D
Kami melanjutkan island hopping mengunjungi pulau salo untuk mengambil kelapa muda sebagai hidangan makan siang. pulau ini dipenuhi rawa rawa hutan bakau. Sebelumnya kami diperingatkan oleh awak katinting agar jangan berisik saat menyusuri rawa yang seolah berada di sungai amazon. Dia mengatakan disini dulu terdapat ular yang sangat besar yang menyebabkan kematian nelayan. what? anaconda?? Si nelayan yang menangkap ikan disini saat selesai dan akan pulau menuju lelei secara tidak sengaja menginjak sebuah batang kelapa yang besar, dia kaget kenapa batang kelapa ini lunak, kemudian dua melihat keatas ternyata sudah ada kepala ular yang besar yang menatapnya. Lalu dia lari pulang dengan katintingnya dan menceritakan kepada seluruh warga Lelei. Tiga hari kemudian si nelayan meninggal dan kemudian nelayan lainnya takut untuk mencari ikan di pulau ini.
Kami awalnya cukup takut dengan cerita anaconda ini, tapi kemudian kegilaan tak terbendung membuat kami gila gilaan berfoto ria sembari dua orang awak kapal mengambil kelapa di pulau ini.
Pulau Salo
bukan tongsis biasa
Sekembalinya ke pulau Guraici, kami melanjutkan petualangan untuk bertahan hidup. haha..
Kami menangkap ikan bersama sama dan ikan hasil tangkapan kami cukup banyak. Sungguh sangat mudah menangkap ikan di pulau ini. Dengan membentangkan jaring lalu melihat arah ikan ikan kecil yang datang bergerombolan kemudian kami menuntunnya ke jaring yang sudah dipasang. :D
cari ikan, masak, makan bersama,,, nikmatnyaaa...
Setelah tangkapan didapat, kami berbagi tugas untuk menggorengnya, membuat dabu dabu (cabe), membakar pisang serta mencari wadah untuk makanan yang sudah dimasak. Kulit kerang menjadi wadah yang menjadi ide si pembawa katinting. ohya, mereka adalah ami dan nyong, putra Lelei yang sangat peduli akan pariwisata di daerah mereka. 
kebersamaan itu sangat indah
Lihatlah betapa menyenangkannya berpetualang di pulau ini. Kebersamaan yang erat akan anda rasakan saat berlibur disini. No internet, No gadget, yang ada hanya aku, kamu, kami, kami..
wadahnya yahuuud.. kulit kerang
Kami tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju manta point karena waktu banyak terhabiskan saat keceriaan menangkap ikan dan memasak bersama. Di manta point kita bisa menyelam bersama manta manta. Dan juga kami melewatkan pemandangan indah pulau pulau kecil di bukit salo karena takut akan anaconda yang sebenarnya hanyalah karangan dari ami dan nyong agar kita tak berisik karena kelapa yang kita ambil adalah milik orang, apabila berisik mungkin kita akan ketahuan dan diusir pulang berenang ke Lelei. haha. nyoooooooonggg -_-"

sunset view dari depan villa
Sekembalinya ke Lelei anda akan dimanjakan oleh pemandangan sunset dari depan villa tempat menginap sebelum besok kembali ke Ternate. 
Perlu diketahui, jika menginap di  villa,  tidak terdapat kamar kecil dan kamar mandi, jadi untuk mandi atau buang air anda bisa pergi ke homestay terdekat yang jaraknya 15 menit berjalan kaki.
Untuk esok hari kapal berangkat menuju Ternate pada pukul 10 pagi dengan tarif yang sama dan pemandangan yang sama, tentunya lumba lumba yang siap menyapa anda dan mengatakan sampai jumpa lagi. :D

Tips saat berkunjung kesini dari Ternate.
-ambil keberangkatan pada hari jumat dan kembali pada hari minggu pagi apabila ini biaya lebih murah.
-bawalah bekal dari ternate secukupnya
-apabila sendiri atau berdua sebaiknya menginap di homestay untuk kemudahan makan dan lainnya
-saat naik kapal reguler sebaiknya saat memasuki dua jam pertama jangan tidur atau anda akan melewatkan atraksi lumba lumba
-lumba lumba jarang ditemukan saat anda naik speed boat menuju lelei, jadi naiklah kapal reguler
-bawalah pancingan, jaring atau peralatan mancing lainnya
-jangan lupa bawa senter, tisu basah, kompor gas kecil untuk memasak jika ingin memasak sendiri

So.. tunggu apalagi... rasakan tantangan dan petualangan seru di kepulauan Guraici dan Lelei ini .... :)

Rincian biaya : 
tiket kapal pp ternate-Lelei 160rb
patungan katinting 40rb
patungan sembako 30rb
makan makan 50rb
numpang mandi dan dapat teh hangat 10rb

See you soon Lelei :)

19 komentar:

  1. Kalau misalnya datang hari jum'at berarti hari rabu baru bisa pulang ya..? Atau..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pulangnya minggu pagi bro,,,,, :)

      Hapus
    2. Bisa pasang tenda gak..? Vilanya mahal..?
      Ada keberangkatan sore dari TTE..? Harus nyari tanggal merah hari sabtu nih...

      Hapus
    3. Bisa bro.. Ada harga kok ditulis di postingan awal. Baca dengan seksama dulu.. Ohya.. Keberangkatan cuma pagi hari saja.. :)

      Hapus
  2. Indonesia timur emang keren om, salam kenal dari tangerang

    BalasHapus
  3. Halo,

    Rencana mau ke Malut pertengahan tahun ini. Nanya kalimat ini:
    "Kedua dengan menaiki kapal reguler setiap dua minggu sekali dengan jadwal keberangkatan setiap rabu dan jumat pukul 8 pagi dari pelabuhan Bastiong dengan tarif 80k Rupiah selama 5 jam perjalanan."

    Maksudnya dua minggu sekali atau seminggu 2 kali ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak makasih udah berkunjung... Maaf saya salah tulis yang benar 2x seminggu :)

      Makasih
      Visit ternate 2015

      Hapus
  4. Halo kaka ilham,besok aku kesana hehe makasi foto" kecenya

    BalasHapus
  5. Halo. name sayĆ  Kamel ...my kids zakaria sirine and Mariam my wife.

    Lelei island its beautifulllll. So nice.
    wonderfull llll. ..

    I hope come back nearly inchallah....

    Big kiss all Anak anak. ........


    March 2015

    BalasHapus
  6. Halo. name sayĆ  Kamel ...my kids zakaria sirine and Mariam my wife.

    Lelei island its beautifulllll. So nice.
    wonderfull llll. ..

    I hope come back nearly inchallah....

    Big kiss all Anak anak. ........


    March 2015

    BalasHapus
  7. Waaahhh... Nice inpo. Ane sempet bingung mau liburan murah dimana sama suami. Searching2, dapet blog ini. Thanks banget iyaaa..

    BalasHapus
  8. Waaahhh... Nice inpo. Ane sempet bingung mau liburan murah dimana sama suami. Searching2, dapet blog ini. Thanks banget iyaaa..

    BalasHapus
  9. mau tanya dong, disini ditulis kalo harga homestaynya 300k per orang, tu udah dapet makan gak? ato minimal jual makanan, mengingat sptnya disana jarang ada penjual makanan
    salam kenal.. ;)

    BalasHapus
  10. Wow, mantap bro, trimss bxk sdh sharing

    BalasHapus
  11. KEREN ABIIS , KENAPA HARUS KE LUAR NEGRI ?? HEHEHEHE

    BalasHapus
  12. itu bulan apa waktu kesana ? waktu waktu terbaik bekunjung bulan apa ?

    BalasHapus
  13. Bang ijin kopi en share foto2 nya ya???

    BalasHapus
  14. Hallo kak saya mau tanya biaya homestaynya per mlm 300rb atau gmna ya?

    BalasHapus
  15. keren sekali kakak.... sayang sekali saya baru baca blog ini setelah melakukan ekspedisi maritim indonesia timur jelajah Halmahera selatan dan misool. oktober tadi kami eksplore kepulauan Guraici dan menginap di Pulau Lelei. semoga tahun depan saya bisa balik lagi ke guraici dan mengeksplor lebih banyak lagi pulau-pulaunya. nice write mas! lanjutkan...

    BalasHapus